BESI PUTIH
KERAJINAN BESI PUTIH

Besi putih memang sudah menjadi maskot tersendiri untuk wilayah morotai, morotai yang dulunya menjadi pusat perang dunia ke 2, ini menjadikan morotai banyak ditinggali barang sisa-sisa peperangan, baik berupa pesawat perang, mobil perang, panser, serta barang-barang lainnya. Barang-barang peninggalan sisa-sisa peperangan tersebut sebagian berbahan mentah besi putih, dan ini dijadikan sebagai salah satu bahan dasar mata pencaharian bagi beberapa masyarakat di morotai.
Beberapa masyarakat morotai memilikii mata pencaharian sebgai pengrajin perhiasan yang berasal dari besi putih. Salah satu yang terkenal adalah pengrajin besi putih marimoi. Ini juga menjadi salah satu pengrajin di daruba morotai. Salah satu pengrajin adalah bapak Ikram Paturoh, dia berusia 31 tahun, kegiatan sebagai pengrajin yang dia tekuni adalah sebagai warisan turunan keahlian yang diwariskan oleh keluarganya, dia generasi ke lima dalam memajukan usaha pengrajin perhiasan besi putih ini. Awal cerita usaha kerajinan besi putih ini hanya mengerjakan pemesanan berupa alat-alat masak, atau alat dapur lainnya, pada tahun 1978 usaha ini berkembang untuk memajukan dan menambah kerajinan dengan membuat perhiasan seperti gelang, cincin, dan kalung. Dalam sanggar pengrajin yang dimiliki oleh bapak ikram ini dijadikan pula sebagai sanggar latihan atau sanggar belajar oleh pengrajin-pengrajin baru untuk dapat membuatg perhiasan dari besi putih. Hingga saat ini kerajinan tersebut terus berjalan bahan-bahan diperoleh dari penjual besi-besi putih hasil sisa peperangan yang diperoleh dari dasar laut, berupa tempat penyimpanan peluru, ataupun alat lainnya yang memang berbahan besi putih. Kemajuan zaman menjadikan usaha yang dilakukan oleh pa ikram harus menjadi lebih kreatif, kini beliau juga merambah untuk membuat aksesoris lainnya, berupa pembuatan samurai dan sawalaku.
Sumber : http://halmaherautara.com, http://travel.detik.com
PARANG DAN SALAWAKU
KERAJINAN PARANG DAN SALAWAKU

Keunikan setiap senjata tradisional itu bisa terlihat dari bentuk, pemilihan bahan, teknik pembuatannya, atau hiasan yang dipergunakan dalam senjata tersebut. Di Maluku sendiri terdapat senjata tradisional yang sangat terkenal, senjata itu bernama Parang Salawaku. Bentuknya yang cukup unik karena senjata ini merupakan senjata yang lengkap. Parang Salawaki sudah merupakan satu paket senjata tradisonal Maluku. Senjata ini terdiri dari parang dan perisai.
Jika melihat arti dari penamaan senjata tradisional ini, terdiri dari kata parang dan sawalaku. Parang berarti pisau besar, biasanya memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari pisau, namun lebih pendek jika dibandingkan dengan pedang. Sawalakusendiri memiliki arti perisai. Perisai adalah alat yang dipergunakan untuk melindungi diri dan untuk menangkis serangan senjata lawan.
Alat yang dijadikan senjatanya adalah parang. Parang ini dipergunakan sebagai senjata untuk melakukan penyerangan terhadap lawan. Sedangkan Sawalaku sebagai perisai yang fungsi utamanya adalah untuk alat pertahanan dari serangan lawan. Selain itu senjata tradisional Maluku ini juga sering kali dipergunakan untuk alat berburu binatang kala ada dihutan. Pada masa sekarang Parang Salawaku biasanya dipergunakan untuk melengkapi pakaian penari dan atau untuk upacara perkawinan.
Sumber : http://halmaherautara.com, http://zipoer7.wordpress.com
SALOI
KERAJINAN SALOI

Sumber : http://halmaherautara.com
TIKAR PANDAN
KERAJINAN TIKAR PANDAN

Merupakan keterampilan yang sudah diwariskan turun temurun antar generasi di Halmahera Utara. Sebelum dianyam, daun pandan, dibuang dulu durinya, dipotong secara melingkar lalu direbus dan dijemur. Setelah menghasilkan helaian daun yang sudah lemas dan siap dianyam, dedaunan tersebut diiris menggunakan sebuah pisau khusus. Saat lembarannya semakin tipis, baru dimasak dengan memberi zat pewarna. Tujuannya, agar tikar atau anyaman lebih bermotif.
Alat-alat yang digunakan sangat sederhana, yaitu pisau, sigi-sigi berfungsi untuk meluruskan daun, garis-garis berfungsi untuk memotong daun menjadi ukuran kecil dengan ukuran yang sama. tikar tersebut dibuat dari bahan baku yang diambil dari tumbuhan sejenis pandan yang banyak hidup di Pulau tersebut yang disebut buro-buro oleh masyarakat setempat.
Bahan baku tersebut kemudian diolah secara tradisional oleh pengrajin, mulai dari proses membuang duri-duri yang ada di daun pandan, memotongnya menjadi kecil, mengeringkannya, dan memberikan pewarna pada daun kering tersebut dan mengeringkannya kembali di tempat yang teduh agar warnanya tidak luntur. Setelah itu proses penganyaman tikar pun dilakukan. tikar yang dibuat terdiri dari dua lapis. Lapisan atas tikar berwarna-warni dengan corak yang menarik. Sedangkan lapisan bawah tikar berwarna putih gading dengan corak sederhana bergaris merah. Kedua lapisan tersebut nantinya akan digabungkan menjadi sebuah tikar yang nyaman dan cantik
TOLU
KERAJINAN TOLU

Kerajinan tersebut dimanfaatkan untuk menepis beras dan untuk ayaaya dimanfaatkan untuk menyaring air terigu.Ada jugaPiring Rotan, "Sesuai namanya, piring yang terbuat dari rotan ini yang lilitkan dan dibentuk menyerupai piring makanpada umumnya.
Tolu atau topi biasanya digunakan masyarakat Halmahera Utara untuk berkebun ataupun melaut. Tolu berbahan dasar pelepah pinang yang sudah terlebih dahulu dikeringkan. Bentuknya sangat mirip dengan topi tradisional petani Indonesia. Tolu dapat dijumpai pada hampir semua suku di Halmahera Utara dan berfungsi sebagai peneduh dari hujan dan terik matahari.
Sumber : http://halmaherautara.com, http://griyawisata.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar